Terasa saat kau tinggalkan aku, betapa sedih terasa
dalam jiwaku. Tapi aku tetap tabah menjalani hidup ini demi langkah masadepanku
nantinya. Bukannya aku tak merindukan kamu, tapi aku tak ingin menjadi yang
kedua melukai dan kau lukai. Hidup ini janganlah diibaratkan awan yang selalu
berada diatas, tapi hidup ini bagaikan bulan dimalam hari. Kenapa aku
mengatakan demikian..? karena hidup ini pernah dijalan yang rendah dan datar,
pernah juga dijalan yang tinggi namun
berakhir pula dijalan yang rendah dan datar hingga lenyap tak tahu ujungnya
dimana.
Kau kasih yang selalu memberiku semangat dalam tiap
langkahku, namun dibalik semua itu kau hanya berpura-pura. Karena kau tak
inginkan aku kecewa karena sikap dan sifatmu itu. Tapi lebih kecewanya aku,
saat engkau ketahuan bahwa kau tak bias mencinta diriku, karena keadaanku. Tapi
aku relakan kejadian ini terjadi padaku untuk saat ini, tapi lain kali aku akan
berhindar dari apa yang akan datang nantinya. Hidupku akan terus mengalir
seperti air. Aku tak akan tinggal dikentinggian gunung yang akun hancurkan hidupku. Tapi aku akan
berada didasar danau yang paling dalam. Aku akan biarkan hidupku tenggelam
dalam air yang sesakkan nafasku. Tapi suatu saat nanti akan terapung dengan kebahagiaan
yang menyambut penuh haru yang tak terhingga. Karena ketabahan hati menjalani
hidup suatu saat pasti ada balasnya.
Sakit, itu yang dirasakan saat kita jatu pada cinta yang
tak pernah menerima apa adanya. Tapi bila takut terjatuh pada cinta yang tak
pernah menganggap kita ada. Kita tak akan pernah tahu bagaimanakah cinta itu
sebenarnya. Begitupun dalam kehidupan, bila kita takut akan kesengsaraan
menemani. Kita tak akan bisa merasakan betapa indahnya mencapai sebuah
kesuksesan yang lama terpendam dalam jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar