Rabu, 28 Desember 2011

AKU dan CINTA AKU dan HIDUPKU


Terasa saat kau tinggalkan aku, betapa sedih terasa dalam jiwaku. Tapi aku tetap tabah menjalani hidup ini demi langkah masadepanku nantinya. Bukannya aku tak merindukan kamu, tapi aku tak ingin menjadi yang kedua melukai dan kau lukai. Hidup ini janganlah diibaratkan awan yang selalu berada diatas, tapi hidup ini bagaikan bulan dimalam hari. Kenapa aku mengatakan demikian..? karena hidup ini pernah dijalan yang rendah dan datar, pernah juga dijalan yang tinggi  namun berakhir pula dijalan yang rendah dan datar hingga lenyap tak tahu ujungnya dimana.
Kau kasih yang selalu memberiku semangat dalam tiap langkahku, namun dibalik semua itu kau hanya berpura-pura. Karena kau tak inginkan aku kecewa karena sikap dan sifatmu itu. Tapi lebih kecewanya aku, saat engkau ketahuan bahwa kau tak bias mencinta diriku, karena keadaanku. Tapi aku relakan kejadian ini terjadi padaku untuk saat ini, tapi lain kali aku akan berhindar dari apa yang akan datang nantinya. Hidupku akan terus mengalir seperti air. Aku tak akan tinggal dikentinggian gunung  yang akun hancurkan hidupku. Tapi aku akan berada didasar danau yang paling dalam. Aku akan biarkan hidupku tenggelam dalam air yang sesakkan nafasku. Tapi suatu saat nanti akan terapung dengan kebahagiaan yang menyambut penuh haru yang tak terhingga. Karena ketabahan hati menjalani hidup suatu saat pasti ada balasnya.
Sakit, itu yang dirasakan saat kita jatu pada cinta yang tak pernah menerima apa adanya. Tapi bila takut terjatuh pada cinta yang tak pernah menganggap kita ada. Kita tak akan pernah tahu bagaimanakah cinta itu sebenarnya. Begitupun dalam kehidupan, bila kita takut akan kesengsaraan menemani. Kita tak akan bisa merasakan betapa indahnya mencapai sebuah kesuksesan yang lama terpendam dalam jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar